Berikut ringkasan kisah nyata yang dimuat di Majalah Suara Hidayatulah, April 2008. Seorang divonis dokter menderita Thalasemia, yaitu ketidakmampuan sumsum tulang belakang memproduksi sel darah merah.
Suatu penyakit langka yang diperkirakan belum ada obatnya sampai sekarang. Satu-satunya jalan untuk memperpanjang umur adalah tranfusi darah yang dilakukan setiap 3 bulan.
Kemudian dia menjalani transfusi darah hingga 3 tahun. Selain pengobatan medis, dia juga menjalani pengobatan alternatif.
Bahkan tak kurang dari 15 tempat pengobatan alternatif dia datangi di berbagai kota. Biaya pengobatan sudah mencapai puluhan juta.
Akhirnya dia pulang kampung untuk menemui ibunya. Dia menangis di pangkuan ibunya. Dia minta maaf atas kesalahannya selama ini. Sambil menangis, dia peluk ibunya serta minta keridhoan dan doa agar sembuh. Ibunya memaafkan dan mendoakan agar dia sembuh.
Dia merasa lega setelah ibunya memaafkan dan mendoakan agar sembuh. Selanjutnya dia shalat tahajud setiap malam untuk mohon keridhaan Allah dan kesembuhan. Hari demi hari dia semakin ketagihan shalat tahajud.
Seiring waktu tanpa terasa dia telah menjalaninya 3 bulan. Mestinya sudah waktunya tranfusi darah, tapi dia tidak menjalaninya. Sampai kisah ini dimuat di majalah, dia sudah 4 tahun tidak transfusi darah. Subhanallah.
Mengapa bisa SEMBUH KARENA TAHAJUD ? Berikut penjelasan Hadisnya.
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Rabb kita Tabaraka wata'ala setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, lantas Dia berfirman; 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengijabahinya, siapa yang meminta sesuatu kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya." (HR Bukhari 5846, Fathul Bari 6321, Shahih menurut Ijma Ulama)
Kisah dan Hadis di atas membuktikan bahwa untuk sembuh dan sehat tidak selalu dengan obat.
Kisah dan Hadis di atas membuktikan bahwa untuk sembuh dan sehat tidak selalu dengan obat.