TENTANG BLOG KESEHATAN ALAMI ISLAMI.
Bismillaahirrohmaanirrohiim Astagfirullah Alhamdulillah Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa ali sayyidinaa Muhammad. Assalamu alayka ya Rasulullah.
Alhamdulillah penulis blog bersyukur bisa menyampaikan ilmu melalui blog ini. Banyak orang berobat dengan berbagai obat yang tidak alami, bahkan punya efek samping yang tidak baik untuk tubuh. Insya Allah blog ini menyampaikan jalan keluarnya.
Ustad Ahmad Al-Habsyi tahun 2008 menyampaikan: "Terapi apapun diperbolehkan jika tidak membahayakan dan tidak merusak akidah".
Insya Allah blog ini menyampaikan berbagai Terapi yang tidak membahayakan dan tidak merusak akidah. Agar pembaca memahami isi dari blog ini, penulis menyampaikan Dalil-dalil dan Fakta-fakta dari berbagai sumber di antaranya Al-Quran, Hadits, pendapat Ulama, pendapat Ahli, Penelitian, kisah nyata dan berbagai sumber lainnya.
Sebagian Hadits beserta nomor di blog ini berasal dari Software Hadits Kitab 9 Imam yang diterbitkan oleh Lidwa.com. Nomor Hadits memudahkan pembaca memeriksa dan mempelajari Hadits. Penulis menyampaikan sumber info agar pembaca bisa memeriksa sumber info. Blog ini tidak bermaksud mengkaji agama dan ilmiah secara dalam, melainkan sedikit penjelasan untuk inspirasi. Adapun Dalil dan Fakta yang disampaikan agar membantu pembaca untuk memahami.
Setelah membaca blog ini hendaknya berprasangka bahwa semua kejadian bisa terjadi dengan izin Allah Ta'ala. Adapun penjelasan Dalil dan Fakta diharapkan bisa membuat siapapun yang mengetahuinya bisa lebih beriman kepada Allah Ta'ala.
Alhamdulillah penulis menyadari isi blog ini tidak sempurna. Dalam menyampaikan isi blog ini penulis senantiasa berdoa mohon petunjuk, jalan dan perlindungan kepada Allah Ta'ala agar blog ini bermanfaat untuk penulis dan berbagai pihak.
Dari berbagai Terapi yang disampaikan di blog ini yang paling disarankan adalah menggunakan terapi ucapan bacaan Al-Qu'ran. Berikut penjelasan dari Ustadz Zulkifli Muhammad Ali di situs YouTube.
Hanya Allah Ta'ala yang mengetahui sebenarnya.
Jakarta, Januari 2018