Seorang anak laki lahir hari Jumat, 13 Syawal 194 H atau 20 Juli 810. Anak laki itu lahir dalam keadaan tak bisa melihat alias buta. Ibunda anak laki itu terus menerus berdoa mohon kepada Allah SWT agar penglihatan anaknya bisa sembuh.
Ketika anak laki itu berusia 10 tahun, Allah mengabulkan doa ibundanya. Anak laki itu sembuh dan bisa melihat normal. Bahkan dalam usia 10 tahun anak laki itu bisa menghafal 70 ribu hadis.
Ketika dewasa, ia bisa menghafal 100 ribu hadis sahih dan 200 ribu hadis tidak sahih. Hingga akhirnya bisa menguasai lebih dari 600 ribu hadis, baik sahih maupun dhaif. Ia kemudian menjadi ulama besar dan ahli hadis.
Ia terlahir dengan nama Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari. Atau masyarakat Muslim lebih mengenal dengan nama Imam Bukhari. Karena lebih dikenal dengan nama tempat kelahirannya yaitu di Bukhara, Uzbekistan.
“Yang dapat menolak takdir ialah do’a, dan yang dapat memperpanjang umur yakni kebajikan.” (HR Thahawi)
Tidak ada seorang Muslim yang menghadapkan mukanya kepada Allah untuk berdo’a, kecuali Allah memberikannya (memenuhinya), kadang dipercepat dan kadang diperlambat. (HR Ahmad dan Hakim)